Di tengah hamparan sawah hijau yang membentang luas di selatan Kabupaten Purworejo, terdapat sebuah desa yang menjadi pusat kehidupan agraris, yakni Desa Wunut. Berada di Kecamatan Ngombol, Desa Wunut dikenal sebagai salah satu lumbung pangan utama, bukan hanya bagi kecamatannya tetapi juga bagi wilayah sekitarnya. Profil Desa Wunut menyoroti bagaimana masyarakatnya mengandalkan kekayaan alam, khususnya sektor pertanian, untuk menopang kehidupan dan mendorong pembangunan desa yang berkelanjutan.

Geografi dan Demografi: Identitas Agraris yang Kuat

Secara geografis, Desa Wunut terletak di bagian selatan Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Desa ini memiliki batas-batas wilayah yang jelas, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Desa Tanjungrejo, di sebelah selatan dengan Desa Kesidan, di sebelah barat dengan Desa Susuk dan di sebelah timur dengan Desa Wasiat. Posisi strategisnya di tengah area persawahan yang subur menjadikan desa ini sangat ideal untuk aktivitas pertanian.Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah Desa Wunut tidak tersedia secara publik, namun secara administratif, desa ini merupakan bagian integral dari Kecamatan Ngombol yang memiliki total luas 55,27 km². Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Wunut, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai sekitar 2.000 jiwa. Kepadatan penduduknya tergolong moderat, memungkinkan adanya ruang yang cukup untuk lahan pertanian dan pemukiman warga. Sebagian besar warga desa merupakan petani, yang mencerminkan identitas agraris yang kuat.

Sektor Ekonomi: Padi dan Kelapa sebagai Roda Penggerak

Perekonomian Desa Wunut didominasi oleh sektor pertanian. Lahan subur di desa ini dimanfaatkan secara optimal oleh para petani untuk menanam komoditas utama, yakni padi. Sistem irigasi yang terintegrasi dengan baik menjadi kunci keberhasilan panen di desa ini. Air dari saluran irigasi mengalir dengan lancar ke seluruh lahan sawah, memastikan produktivitas tetap tinggi sepanjang tahun."Kami di sini sangat mengandalkan hasil padi. Panen padi kami biasanya melimpah dan kualitasnya sangat bagus," ujar seorang petani setempat. Ia juga menambahkan bahwa hasil panen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga sering dijual ke pasar-pasar di luar desa, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan keluarga.Selain padi, komoditas pertanian lain yang menjadi unggulan Desa Wunut ialah kelapa. Kebun-kebun kelapa tersebar di beberapa area desa, dan hasilnya diolah menjadi berbagai produk turunan atau dijual langsung. Pohon kelapa ini tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari lanskap alam desa yang asri. Kombinasi dari dua komoditas utama ini membuat ekonomi Desa Wunut stabil dan tidak terlalu bergantung pada satu jenis hasil panen.

Pembangunan dan Infrastruktur: Jalan Mulus untuk Perekonomian

Pemerintah Desa Wunut menunjukkan komitmen kuat dalam pemanfaatan dana desa untuk pembangunan infrastruktur. Fokus utama ialah pada perbaikan dan pembangunan jalan desa, yang vital untuk menunjang aktivitas ekonomi. Jalan yang mulus dan terawat mempermudah mobilitas petani untuk mengangkut hasil panen dari sawah ke tempat penampungan atau pasar.Pada tahun 2024, Desa Wunut melanjutkan beberapa proyek pembangunan yang telah direncanakan sebelumnya. Proyek-proyek tersebut mencakup pengerasan jalan poros desa, pembangunan drainase, dan perbaikan fasilitas umum lainnya. Proyek ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan warga, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada efisiensi ekonomi."Pembangunan jalan ini sangat membantu kami. Sekarang, kami bisa mengangkut hasil panen dengan lebih cepat dan biaya operasional menjadi lebih rendah," ungkap seorang warga yang berprofesi sebagai pedagang hasil bumi.Transparansi dalam pengelolaan dana desa menjadi prioritas. Kepala Desa Wunut memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan diawasi oleh tim monitoring dari kecamatan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan riil warga dan memberikan manfaat maksimal.

Kehidupan Sosial dan Budaya: Kekeluargaan yang Erat

Masyarakat Desa Wunut dikenal memiliki semangat gotong royong yang tinggi dan kekeluargaan yang erat. Hubungan antarwarga sangat harmonis, yang tercermin dari berbagai kegiatan sosial yang rutin dilakukan, seperti kerja bakti, pengajian, dan acara-acara adat. Kehidupan sosial yang kuat ini menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk ditinggali.Meskipun tidak memiliki objek wisata budaya yang terkenal, desa ini menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan desa menjadi bukti bahwa partisipasi masyarakat sangat dijunjung tinggi.

Tantangan dan Peluang: Menuju Desa yang Mandiri

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Desa Wunut ialah fluktuasi harga komoditas pertanian di pasar. Ketergantungan pada sektor primer membuat desa ini rentan terhadap perubahan pasar global dan nasional. Namun hal ini juga membuka peluang untuk diversifikasi ekonomi.Pengembangan UMKM berbasis produk pertanian, seperti pengolahan kelapa menjadi minyak kelapa atau kerajinan tangan dari sabut kelapa, dapat menjadi solusi. Selain itu, pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas juga perlu didorong.Desa Wunut memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi desa mandiri dan sejahtera. Melalui sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, pembangunan yang berfokus pada peningkatan sumber daya manusia, penguatan ekonomi lokal, dan pemanfaatan teknologi, akan memastikan bahwa desa ini dapat terus maju dan menjadi teladan bagi desa-desa lain di sekitarnya.